WEB GIS TSL
  • home Home
  • account_circle Profile
First slide

location_on Danau Kemuning, Kecamatan Bandar Sribhawono

Second slide

location_on SMAN 1 Bandar Sribhawono

Third slide

location_on Pasar Simpang Sribhawono

keyboard_arrow_left Previous keyboard_arrow_right Next

Hasil Peta

"Tidak Ada Jalan Pintas ke Tempat yang Layak Dituju" ~ Beverly Sills

  • maps_home_workPeta Permukiman
  • terrain Peta Kemiringan Lerengan
  • public Peta Kesesuaian
Download Peta

Permukiman merupakan daerah yang ditujukan sebagai lokasi tempat tinggal. Dalam membangun daerah permukiman terdapat beberapa bagian yang perlu diperhatikan. Berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan, kemiringan lereng merupakan syarat fisik yang harus dipenuhi apabila ingin membangun sebuah permukiman.

Namun tidak semua area dapat menjadi lokasi berdirinya permukiman, terlebih dahulu diperlukan pengecekan kemiringan lereng pada area tersebut. Apabila sebuah bangunan di bangun pada kemiringan yang curam tentunya akan berbahaya bagi penghuni permukiman tersebut. Semakin curam suatu wilayah apabila dijadikan lokasi permukiman dapat menimbulkan bencana alam.

Sehingga perlu dilakukan analisis kesesuaian kawasan permukiman terhadap parameter kemiringan lereng untuk mengetahui kondisi kemiringan pada kawasan tersebut, apakah telah sesuai dengan parameter kemiringan lereng yang telah ditetapkan atau belum. Dengan begitu masyarakat dapat mengetahui di mana lokasi yang tepat dan sesuai untuk dibangun permukiman.

Pembuatan Peta Kawasan Permukiman melakukan digitasi on screen pada citra satelit. Dari proses tersebut dapat diketahui besar luasan dari kawasan permukiman desa pada Kecamatan Bandar Sribhawono.

Berdasarkan hasil pengolahan Peta Kawasan Permukiman Kecamatan Bandar Sribhawono diketahui luas total permukiman di Kecamatan Bandar Sribhawono sebesar 3.40 Km2 atau 2,49 % dari luas total Kecamatan Bandar Sribawhono.

luas

Table 1. Luas Kawasan Permukiman

Data tersebut nantinya akan digunakan untuk olah data kesesuaian lahan permukiman terhadap parameter kemiringan lereng.

Download Peta

Kemiringan lereng adalah sudut yang terbentuk karena adanya perbedaan antara bidang tanah yang satu dengan lainnya, yang pada umumnya dihitung dalam bentuk persen (%). Berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan klasifikasi kemiringan lereng termasuk ke dalam syarat fisik membangun permukiman.

Oleh karena itu, perlu adanya anilisis kemiringan lereng untuk mengetahui apakah daerah permukiman sudah sesuai. Mengikuti Pedoman SNI 03-1733-2004 sebagai persyaratan fisik bangunan permukiman harus berada pada kemiringan lahan tidak melebihi 15%. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari timbulnya bencana seperti tanah longsor.

klasifikasi

Gambar 1. Klasifikasi Kemiringan Lereng

Pembuatan Peta Kemiringan Lereng ini memakai data Digital Elevation Model (DEM) yang didapat dari website Ina-Geoportal, yang kemudian di olah dengan ArcGis. Untuk membuat kelas kemiringan lereng digunakan tool classified pada arctoolbox yang kemudian jenis kelasnya di ubah menjadi 8 sesuai dengan pedoman yang digunakan.

table-2

Tabel 1. Kemiringan Lereng di Kecamatan Bandar Sribhawono

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa Kecamatan Bandar Sribhawono memiliki kemiringan lereng yang beragam, namun hanya kemiringan di rentang 0-15% saja yang sesuai untuk di bangun permukiman.

Hasil analisis dari penggabungan data peta permukiman dengan peta kemiringan lereng akan diketahui besar luas lahan permukiman yang sesuai untuk permukiman maupun tidak sesuai.

Download Peta

Untuk mengetahui hasil identifikasi kesesuaian kawasan permukiman terhadap parameter kemiringan lereng, maka dilakukan analisis untuk mengidentifikasi menggunakan dua data yang berasaal dari data peta kawasan permukiman, data peta kawasan non permukiman dan data peta kemiringan lereng. Analisis tersebut dilakukan dengan melakukan overlay terhadap data-data tersebut, overlay yang digunakan yakni intersect. Dimana intersect berfungsi untuk menggabungkan dua data yang berpotongan dan menampilkan feature-feature yang saling tumpang tindih dalam outputnya, sehingga diperoleh hasil analisis berupa atribut data kawasan permukiman yang berisikan data informasi kelas kemiringan lereng beserta kesesuaiannya terhadap pedoman SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan. Berdasarkan pedoman SNI syarat fisik untuk berdirinya suatu permukiman harus berada pada kemiringan lereng kurang dari 15%.

Analisis permukiman dengan kemiringan lereng ini dilakukan untuk mengetahui berapa luasan kawasan permukiman yang telah sesuai dan tidak sesuai. Apabila luas kawasan permukiman sesuai lebih besar dari kawasan tidak sesuai pada suatu wilayah, menunjukkan bahwa permukiman pada wilayah tersebut telah membangun permukiman sesuai dengan syarat fisik pada pedoman SNI 03-1733-2004.

table-2

Tabel 1. Data luas kawasan permukiman sesuai dan tidak sesuai

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa luas lahan permukiman yang sesuai pada Kecamatan Bandar Sribhawono lebih besar dari luas lahan yang tidak sesuai. Hal ini menunjukkan proses pembangun permukiman pada Kecamatan Bandar Sribhawono sebagian besar telah memenuhi syarat fisik kemiringan lereng untuk permukiman. Meskipun demikian masih terdapat kawasan yang tidak sesuai pada Kecamatan Bandar Sribhawono. Data ini diharapkan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai pembangunan permukiman.